HEWAN
INVERTEBRATA
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam
Dosen pengampuh:
Dwi Rosyidatul
Kholidah. M. Pd.I
Oleh
1.
Ubaidillah
Ar-Rosyid
2.
Af’idatus
Shofiyah
3.
Arin
Nadhifah
4.
Siti
Fahimatur Rifada
Fakultas Tarbiyah
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH
SIMAN SEKARAN LAMONGAN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami limpahan
rahmat sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah tentang “HEWAN INVERTEBRATA” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ILMU
PENGETAHUAN ALAM dengan baik.
Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang
benderang yakni agama islam.
Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak
Drs.H. Malik Zuhri,S.Pd. MMPd. Selaku ketua STIT AL-FATTAH
2.
Ibu
Dwi Rosyidatul Kholidah, M.pd.I selaku dosen mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam.
3.
Orang
tua kami yang telah membantu baik secara moril ataupun materi
4.
Teman-teman
satu kelompok yang telah bekerja sama dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan pertama
memahami dan mendalami hewan invertebrata. Kedua memenuhi tugas diskusi dan pembuatan makalah
secara kelompok. Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai wahana pembelajaran
ILMU PENGETAHUAN ALAM agar dapat dipelajari oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi khususnya
jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Kami menyadari bahwa makalah
yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, karena itulah kritik dan saran
yang membangun dari dosen dan teman-teman sangat kami harapkan.
Siman, 09 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang......................................................................................................
1
1.2
Rumusan
Masalah.................................................................................................
2
1.3
Tujuan....................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Hewan Invertebrata.............................................................................
3
2.2
Ciri-ciri
Hewan Invertebrata.................................................................................
3
2.3
Struktur
Hewan Invertebrata................................................................................
4
2.4
Proses
Fisiologi dalam Hewan Invertebrata..........................................................
5
2.5
Pengelompokkan
Hewan Invertebrata..................................................................
7
2.6
Peran
Hewan Invertebrata dalam Kehidupan Manusia.........................................
11
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................................................
13
3.2
Saran......................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan zaman dan
era globalisasi, biologi pun semakin berkembang. Cakupan wilayahnya semakin
lama semakin luas. Keragaman pemahaman dan penelitian yang dihasilkan, memang
telah memberi ruang lebar bagi munculnya keinginan di kalangan masyarakat untuk
mengetahui segala hal mengenai keanekaragaman hewan yang dipelajari dalam ilmu
Zoologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang hewan.
Hewan atau disebut juga dengan
binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaaan animalia
yang memiliki kesamaan ciri yaitu organisme eukariot multiseluler yang tidak
memiliki dinding sel dan klorofil sehingga akan memperoleh makanan dari
organisme lain. Umumnya hewan dapat bergerak untuk memperoleh makanan dan
mempertahankan hidupnya.
Selain memiliki persamaan ciri umum,
hewan juga memiliki banyak perbedaan yang menunjukkan keanekaragamannya.
Perbedaan cirri pada hewan tampak dari struktur tubuhnya.
Dunia hewan berdasarkan ada tidaknya
tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan
hewan tak bertulang belakang (Avertebrata / Invertebrata). Kelompok hewan
Invertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf
terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya
memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Invertebrata
adalah organisme yang paling berlimpah di bumi. Mereka menempati hampir semua
habitat, mereka dapat ditemukan merayap, terbang, berenang atau mengambang.
Invertebrata tidak memiliki kerangka internal yang terbuat dari tulang. Hewan
ini datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan memberikan layanan yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup kita serta memainkan peran penting dalam
ekosistem bumi.
Invertebrata adalah hewan yang
memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan
kelompok hewan vertebrata, juga memiliki sistem pencernaan, pernapasan dan
peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Hewan ini dikelompokkan
menjadi 8 kelompok (filum) yaitu hewan berpori (Porifera), hewan berongga
(Coelenterata), cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes),
cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri
(Echinodermata) dan hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda).
1.2
Rumusan
Masalah
a.
Apa pengertian
dari hewan Invertebrata?
b.
Apa ciri-ciri
yang dimiliki hewan Invertebrata?
c.
Bagaimana
struktur hewan Invertebrata?
d.
Bagaimana
proses fisiologi pada hewan invertebrata?
e.
Bagaimana
pengelompokkan serta contoh hewan Invertebrata
berdasarkan cirinya?
f.
Apa
peran hewan Invertebrata dalam kehidupan manusia?
1.3
Tujuan
a.
Untuk
mengetahui dan memahami pengertian hewan Invertebrata.
b.
Untuk
mengetahui dan memahami ciri-ciri yang dimiliki hewan Invertebrata.
c.
Untuk
mengetahui struktur dari hewan Invertebrata.
d.
Untuk
mengetahui proses fisiologi pada hewan Invertebrata.
e.
Untuk
mengetahui dan memahami pengelompokkan hewan Invertebrata beserta contoh
berdasarkan cirinya.
f.
Untuk
mengetahui peran hewan Invertebrata dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hewan Invertebrata
Invertebrata
(Avertebrata) adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau
tulang punggung. Dan memiliki struktur morfologi, sistem pernapasan, sistem
pencernaan, serta sistem peredaran darah yang lebih sederhana dibandingkan
dengan hewan Vertebrata. Mereka merupakan organisme yang paling berlimpah di
bumi. Mereka menempati hampir semua habitat, mereka dapat ditemukan merayap,
terbang, berenang atau mengambang. Hewan ini tidak memiliki kerangka internal
yang terbuat dari tulang. Invertebrata memainkan peran penting dalam ekosistem
bumi.
Istilah
Invertebrata adalah bentuk awal ‘Vertebra’ yang berasal dari kata Latin. ‘Vertebra’
pada umumnya berarti sendi, arti khususnya adalah ‘sendi tulang belakang dari
kata ‘Vertebrata’. Kata ini ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau
tanpa, yang mengandung arti ‘mereka yang bukan ‘vertebra’.[1]
Invertebrata
adalah kelompok hewan yang paling beragam yang memiliki sekitar 12 juta spesies
hidup. Sebagian besar hewan di bumi adalah Invertebrata. Mereka adalah hewan
berdarah dingin yakni suhu tubuh mereka tergantung pada suhu atmosfer.
2.2 Ciri-Ciri Hewan Invertebrata
Karakteristik umum dari hewan Invertebrata adalah sebagai berikut:
a.
Ciri
utama yang memisahkan invertebrata dari organisme lain adalah tidak adanya tulang
belakang dan tulang punggung.
b.
Mereka
adalah organisme multiseluler, mereka
tidak memiliki dinding sel
c.
Mereka
tidak memiliki tulang endoskeleton keras.
d.
Karena
kurangnya sistem tulang yang kompleks, beberapa invertebrata cenderung lambat
dan berukuran kecil di alam.
e.
Invertebrata
tinggal di seluruh dunia dalam berbagai habitat.
f.
Tubuh
dibagi menjadi tiga bagian, kepala, dada dan perut.
g.
Mereka
tidak mempunyai paru-paru untuk respirasi. Respirasi melalui kulit.
h.
Beberapa
kelompok invertebrata memiliki eksoskeleton keras dari kitin.
i.
Kebanyakan
dari mereka bereproduksi secara seksual oleh gamet jantan dan betina. (
Generatif dan Vegetatif).
j.
Beberapa
invertebrata seperti spons yang menetap, tetapi sebagian besar organisme adalah
motil.
k.
Kebanyakan
invertebrata diatur dengan organisasi tubuh simetri.
l.
Mereka
tidak dapat membuat makanan sendiri (Heterotof)
2.3
Struktur
Hewan Invertebrata
Struktur morfologi ( bentuk luar dari organisme) invertebrata:
Ditinjau dari jumlah lapisan tubuh,
dinding tubuh hewan ini dapat terdiri atas 2 lapisan yaitu ektoderm dan
endoderm (diploblastik) dan dapat terdiri atas 3 lapisan yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm (tripoblastik).[2]
Menurut kesimetrian tubuh, hewan
invertebrata memiliki kesimetrian berbeda-beda. Simetri radial adalah tipe
simetri dimana tubuh secara mendasar membentuk silindris dan bagian-bagian
tubuh secara radial mengelilingi satu sumbu tunggal, yang mengarah ke kedua
ujung. Simetri bilateral adalah tipe simetri tubuh yang jika dibagi dua menurut
antero-posterior akan menghasilkan paruhan yang sama seperti suatu benda dengan
banyangannya dicermin.
Dari segi pembentukan anus dan mulut, hewan invertebrata
memiliki proses pembentukan mulut dan anus yang berbeda pada saat perkembangan
embrio, terutama pada saat tahap gastrula. Jika lebih dahulu pembentukan mulut
daripada anus maka disebut “prostostomia” dan kelompok hewannya disebut Protostomata.
Jika yang terjadi sebaliknya maka disebut “Deuterostomia” dan kelompok
hewannya disebut Deuterostomata.
Menurut kondisi rongga tubuh, hewan
invertebrata ada yang tidak memiliki rongga tubuh disebut Aselomata. Hewan
yang memiliki rongga tubuh semu, yaitu rongga tubuh belum dilengkapi dengan
peritonieum (mesoderm) disebut Pseudoselomata. Hewan yang telah memiliki
rongga tubuh yang sempurna, yaitu telah memiliki peritonium dibagian luar dan
dalam untuk melindungi saluran pencernaan disebut Peritoneum Visceralis
atau Selomata.
2.4
Proses
Fisiologi Hewan Invertebrata
Fisiologi hewan adalah ilmu yang
membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala
sesuatu yang dilakukan hewan dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup,
serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.
Proses fisiologi hewan invertebrata, meliputi :
a.
Sistem
pencernaan
Invertebrata
memiliki salah satu dari dua jenis sistem pencernaan: sistem pencernaan yang
tidak lengkap atau lengkap. Sistem
pencernaan yang tidak lengkap terdiri dari rongga pencernaan dengan satu
lubang. Pembukaan tunggal berfungsi baik sebagai mulut dan anus. Sistem
pencernaan yang lengkap terdiri dari saluran pencernaan dengan dua bukaan. Satu
pembukaan mulut. Yang lainnya adalah anus.
b.
Sistem
pernapasan
Inventebrata
ada yang belum memiliki sistem pernapasan khusus, seperti porifera dan sebagian
cacing. Umumnya hewan-hewan tersebut melakukan pernapasan langsung, yaitu
secara difusi melalui permukaan tubuhnya.[3]
Namun pada hewan-hewan yang lebih tinggi seperti mollusca dan arthropoda sudah
memiliki sistem pernapasan khusus walaupun masih sederhana.
c.
Sistem
peredaran darah
Bagi hewan
invertebrata tingkat rendah, peredaran zat-zat di seluruh tubuhnya melalui
proses difusi, osmosis dan transpor aktif. Sistem sirkulasi hanya berlangsung
di dalam sel atau antar sel saja, tidak ada sistem sirkulasi yang khusus.[4]
d.
Sistem
Ekskresi
Sistem ekskresi
invertebrata berbeda dengan vertebrata.
Invertebrata
belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna. Pada umumnya invertebrata
memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara
invertebrata satu dengan lainnya. Alat ekskresinya ada yang berupa saluran
malphigi, nefridium dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur
ekskresi khusus pada invertebrata.
e.
Sistem
saraf
Sistem saraf memungkinkan
Invertebrata untuk merasakan dan merespon lingkungan mereka. Yang paling
sederhana sistem saraf invertebrata hanya jaringan saraf yang bisa merasakan
sentuhan, yang disebut jaring saraf. Kebanyakan invertebrata memiliki sistem
saraf yang lebih kompleks. Sistem saraf ini mungkin termasuk otak dan beberapa
organ indera yang berbeda.
f.
Sistem
reproduksi
Kebanyakan
invertebrata bereproduksi secara seksual. Dewasa
diploid menghasilkan gamet haploid (sperma dan telur). Pada beberapa spesies,
individu yang sama menghasilkan baik sperma dan telur. Dalam spesies
Invertebrata lain, sperma dan telur yang diproduksi oleh jantan dan individu
betina terpisah. Pembuahan terjadi ketika sperma dan telur menyatu untuk
membentuk zigot diploid. Zigot berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi
organisme dewasa baru. Dalam perjalanan, ia mungkin melalui satu atau lebih
tahap larva. Sebuah larva (jamak, larvae) adalah tahap binatang remaja, atau
dewasa. Hal ini umumnya cukup berbeda dalam bentuk dan fungsi dari bentuk
dewasa dari spesies.
Beberapa
invertebrata juga dapat bereproduksi secara aseksual. Reproduksi ini dapat
terjadi dengan fisi atau tunas. Fisi terjadi ketika binatang hanya terbagi
menjadi dua bagian. Setiap bagian kemudian menumbuhkan kembali bagian yang
hilang. Hasilnya adalah dua organisme keseluruhan.
g.
Sistem
gerak
Semua
invertebrata dapat bergerak sendiri selama
beberapa tahap siklus hidup mereka. Namun, Invertebrata mungkin berbeda
dalam cara mereka bergerak. Ada beberapa invertebrata hanya terbawa oleh arus
air. Invertebrata ini tidak bisa mengendalikan gerakan mereka dalam arah
tertentu. Contohnya adalah ubur-ubur. invertebrata lain dapat mengkontraksi otot
untuk bergerak secara independen dari arus air atau pada permukaan padat.
Invertebrata ini juga dapat mengontrol arah di mana mereka bergerak. Contohnya
adalah cacing gelang. Cacing gelang ini dapat bergerak maju dan ke kiri atau
kanan. Dan ada invertebrata lainnya yang memiliki pelengkap khusus untuk
gerakan. Sebagai contoh, mereka mungkin telah memiliki kaki bersendi untuk
berjalan atau mendaki atau sayap untuk terbang. Contohnya adalah serangga
seperti lalat.
2.5 Pengelompokkan Hewan Invertebrata
Invertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut :
a.
Porifera
(hewan berpori)
Hidup di air,
seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat
spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi.[5]
Warna tubuhnya bermacam-macam, ada yang berwarna kelabu kusam, merah menyala,
biru, hitam, putih kusam, jingga, violet, kuning dan hijau.[6]
Porifera berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan kuncup, dan
berkembang biak secara seksual dengan membentuk zigot.
Contoh: Spongilla,
Euspongia, Poterion, Scypha
b.
Coelenterata
(hewan berongga)
Hidup di air,
tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa.
pada permukaan
tentakel terdapat sel beracun yang menyengat,
dan sebagai alat peraba,[7]
mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa
seperti payung bergerak aktif
melayang-layang di air. Coelenterate berkembang biak secara aseksual
melalui perbentukan tunas atau kuncup, dan berkembang biak secara seksual melalui
peleburan ovum dan sperma untuk membentuk zigot.[8]
Contoh ;
Ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra, anemone laut.
c.
Platyhelminthes
(cacing pipih)
Hanya memiliki
satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarkan sisa makanan.
Dibagi menjadi
3 kelas:
1.
Kelas
Turbelaria (cacing getar)
Hidup di air tawar yang belum tercemar dan biasa ditemukan dibalik
bebatuan dan dedaunan di dalam air.
Contoh : Planaria
2.
Kelas
Trematoda (cacing hisap)
Bersifat parasit terhadap hewan vertebrata. Bentuk tubuhnya seperti
daun dan dilengkapi dengan alat pengisap dibagian mulut.
Contoh : cacing hati (Fasciola hepatica)
3.
Kelas
Cestoda (cacing pita)
Bersifat parasit, bentuk
tubuhnya seperti pita dan beruas.
Contoh : cacing pita sapid an cacing pita babi.
d.
Nemathelminthes
(cacing gilig)
Tubuhnya bulat
panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak
dengan kawin.
Contoh: Ascaris
lumbricoides (cacing perut), cacing kremi , cacing tambang.
e.
Annelida
( cacing berbuku-buku)
Tubuh beruas-ruas,
tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan
dinding terdapat rongga badan.
Contoh : Kelas
Chaetopoda (cacing berambut) yaitu wawo dan palolo
Kelas Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu lintah.
f.
Mollusca
(hewan lunak)
Bertubuh lunak
banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel.[9]
Ada yang
memiliki cangkang terbuat dari zat kapur yang berfungsi untuk melindungi tubuh.
Habitatnya di darat dan air. Sudah memiliki sistem pencernaan, ekskresi,
peredaran darah dan sistem saraf.
Dibagi menjadi
5 kelas:
1.
Amphineura
Tubuh pipih, tidak ditemukan bagian kepala , memiliki punggung yang
dilindungi cangkang.
Contoh : Chyton
2.
Gastropoda
Bergerak menggunakan perut,tubuh memiliki cangkang yang melintir,
kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang
terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi sebagai indera pembau dan
peraba. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi ditubuh
betina.
Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah)
3.
Cephalopoda
Cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat gerak, memiliki
tentakel pada kepala, terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat
kepala terdapat corong (sifon) yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut
terdapat kantung tinta.
Contoh : Cumi-cumi
4.
Pelecypoda
hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua cangkang
diikat oleh jaringan ikat yang berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun atas
periostrakum, dan nakreas.
Contoh: tiram, kerang raksasa, kerang mutiara.
5.
Scaphopoda
Memiliki cangkok berbentuk silinder dan kedua ujung terbuka.
kaki muncul dari ujung cangkang yang berfungsi untuk menggali
pasir. Hidup dilaut, terpendam dipasir atau lumpur.
Contoh : Dentalium vulgare
g.
Arthropoda
(hewan berbuku-buku)
Tubuhnya dibedakan
menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut.
Memiliki alat
indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri
atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.[10]
Dibagi menjadi
4 kelas:
1. Insecta (serangga)
Tubuh terdiri atas tigs bagian yaitu kepala, dada dan perut.
Susunan saraf terdiri atas simpul-simpul yang saling berhubungan.
Pernapasan menggunakan trakea. Mengalami metamorfosis sempurna dan tidak
sempurna, peredaran darah terbuka dan pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
Contoh: belalang, lebah, kumbang
2. Crustaceae (udang-udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut, pada kepala
terdapat dua pasang antena panjang dan pendek, mempunyai kaki 5 pasang.
Contoh : udang, kepiting
3. Arachnoidea (laba-laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut, pada kepala
terdapat 4 pasang kaki, alat pernapasan paru-paru buku yaitu berlapis-lapis,
mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil.[11]
Contoh : laba-laba,
kalajengking, kutu
4. Myriapoda (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut yang beruas-ruas, tiap ruas
mempunyai satu pasang kaki, bernapas dengan trakea.
Contoh : kelabang, kaki seribu.
h.
Echinodermata
(hewan berkulit duri)
Tubuh
diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur, memiliki alat gerak
kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk
melekat didasar air.[12]
Sistem saraf
tersebar diseluruh tubuh, alat pencernaan dari mulut, usus dan anus, perkembang
biakkan secara kawin.
Contoh : Kelas
Asternoida (bintang laut)
Kelas
Echinoidea (landak laut)
Kelas
Ophiuroidea (Bintang ular)
Kelas Crinoidea
(lilia laut)
Kelas Holothuroidea
( teripang)
2.6 Peran Hewan Invertebrata dalam Kehidupan Manusia
Hewan Invertebrata datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan memberikan
layanan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia serta memainkan
peran penting dalam kehidupan manusia.
Beberapa peran yang menguntungkan manusia seperti:
a. Porifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk
alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasan
b. Coelenterata Ubur ubur dapat dimakan, anemon laut dan mawar laut
dapat digunakan sebagai hiasan dalam akuarium. Dilaut hewan ini membentuk
terumbu karang, sebagai tempat berlindung ikan dan tempat wisata.
c. Mollusca menguntungkan manusia karena menghasilkan daging sebagai
sumber protein, penghasil mutiara untuk hiasan
d. Serangga bagi manusia yang Menguntungkan seperti lebah madu
menghasilkan madu, ulat sutera penghasil benang sutera, kupu-kupu membantu
penyerbukan, pengendali populasi hama secara biologis (serangga predator).
e. Echinodermata Bintang laut untuk hiasan, Teripang untuk bahan
kerupuk.
Selain menguntungkan, hewan invertebrata juga memiliki sifat
merugikan seperti:
a.
Insekta
lalat dan kecoak mampu menyebarkan bibit penyakit, nyamuk dan kutu kepala
mengisap darah manusia.
b.
Belalang,
ulat merusak tanaman budidaya.
c.
Platyhelminthes
cacing hati dan cacing pita hidupnya parasit di dalam tubuh hewan dan manusia.
d.
Wereng
merusak padi.
f.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hewan merupakan kelompok organisme yang
diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia. Hewan invertebrata yaitu hewan yang
tidak bertulang belakang serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih
sederhana dibandingkan hewan vertebrata dan hewan ini dikelompokkan ke dalam
filum-filum yaitu porifera, coelenterate, platyhelminthes, nemathelminthes,
annelida, mollusca, antrhopoda, dan echinodermata yang memiliki beberapa kelas
di dalamnya. Dan tiap kelas memiliki ciri dan klasifikasi masing-masing.
3.2 Saran
Bagi kita dan generasi akan dating sudah
sepatutnya untuk memelihara, menjaga dan melestarikan keanekaragaman hewan yang
terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita. Melalui penulisan
makalah ini, diharapkan kepada seluruh pembaca dapat memahami sedikit
penjelasan tentang filum invertebrata dan diharapkan untuk mencari
informasi-informasi lain dari berbagai sumber untuk benarnya informasi yang
didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi
dan Didik Priyandoko. 2007. Biologi SMA dan MA Kelas X . Jakarta :
Piranti Darma Kalokatama.
Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati.
2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Wahono Widodo, dkk. 2014. Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
http://kliksma.com/2014/12/ciri-ciri-invertebrata-dan-contoh-invertebrata.html
[1] Budisma, Pengertian
Invertebrata, Ciri dan Contoh, Artikel, ( budisma.net, 10/10/2015 )
[2] Chyrun Blog, Pengenalan Hewan Avertebrata
dan Vertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi, Makalah (
chyrun.blogspot.com, 09/10/2015)
[4] Hafni R, Sistem
Peredaran Darah pada Hewan Invertebrata,
Artikel, (www.materisma.com, 09/10/2015)
[5] Teguh
Sugiyarto dan Eny Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII,
(Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta, 2008), hal 215
[6] Kusnadi dan
Didik Priyandoko, Biologi SMA/MA Kelas X, (Piranti : Jakarta, 2007), hal
174
[7] Wahono Widodo,
dkk, Ilmu Pengetuan Alam SMP/MTS Kelas VII, Edisi Revisi, ( Kementerian
Pendidikan dan Budaya: Jakarta, 2014), hal 91
[8] Kusnadi dan
Didik Priyandoko, Biologi SMA/MA Kelas X, (Piranti : Jakarta, 2007), hal
175
[9] Wahono Widodo,
dkk, Ilmu Pengetuan Alam SMP/MTS Kelas VII, Edisi Revisi, ( Kementerian
Pendidikan dan Budaya: Jakarta, 2014), hal 92
[10] Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS
Kelas VII, (Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta, 2008),
hal 216
[12] Teguh Sugiyarto
dan Eny Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII, (Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta, 2008), hal 218
Bagi kita dan generasi akan dating sudah sepatutnya untuk memelihara, menjaga dan melestarikan keanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita. Melalui penulisan makalah ini, diharapkan kepada seluruh pembaca dapat memahami sedikit penjelasan tentang filum invertebrata dan diharapkan untuk mencari informasi-informasi lain dari berbagai sumber untuk benarnya informasi yang didapatkan
BalasHapus